22.08

Laporta: Filosofi Barca Akan Tetap Sama

Presiden Barcelona, Joan Laporta.
Artikel Terkait:
Selasa, 27/4/2010 | 02:26 WIB

BARCELONA, KOMPAS.com - Presiden Barcelona Joan Laporta menegaskan bahwa timnya akan tetap mempertahankan filosofi sepak bola yang mereka mainkan selama ini. Barca juga tidak akan membelanjaka banyak uang untuk seorang pemain.

Sampai saat ini Barcelona tetap memainkan sepak bola menyerang yang enak ditonton. Mereka selalu mendominasi penguasaan bola dengan peragaan umpan-umpan pendek untuk mempertahankan ball possession. "Blaugrana" juga menerapkan gaya bermain yang mengharuskan setiap pemainnya pintar mengisi setiap posisi di lapangan dengan satu tujuan menyerang lawan.

Gaya permainan seperti itu diperkenalkan oleh Johan Cruyff, sang arsitek total football yang pernah melatih Barca pada 1988-1996. Gaya itulah yang menjadi filosofi permainan Barca pada era pelatih selanjutnya hingga seterusnya nanti.

"Keputusan terbaik adalah tetap mempertahankan filosofi yang dibawa Johan Cruyff ke Barcelona," kata Laporta dalam wawancara dengan stasiun televisi TVE. "(Frank) Rijkaard melanjutkan gaya ini dan Pep (Guardiola) melakukan hal yang tidak bertentangan."

Selain mempertahankan cara bermain, "Los Cules" juga akan tetap fokus memproduksi pemain-pemain kelas dunia dari "dapur" mereka sendiri. Hingga kini, akademi La Masia telah melahirkan beragam pemain kelas dunia. Tim Barca saat ini juga didominasi lulusan Primavera Barca seperti Lionel Messi, Carles Puyol, Xavi Hernandes, serta Andres Iniesta. Ini sangat berseberangan dengan musuh bebuyutan mereka, Real Madrid, yang lebih dikenal sering membeli pemain jadi dari seantero dunia dengan harga fantastis.

"Cara kami sangat berbeda. Cara tim Catalan adalah membangun pemain kami sendiri. Lebih dari 50 persen skuad kami berasal dari tim muda dan selebihnya kami melengkapi dengan pemain asing. Kami melandaskan diri pada tim muda dan berusaha mendominasi laga dengan satu atau dua sentuhan," ungkap Laporta.

"Membelanjakan 100 juta euro untuk satu pemain bukanlah cara kami. Setiap orang membuat pilihan berbeda atas uang mereka. Madrid membelanjakan 300 juta euro dan masih berjuang di La Liga," sambungnya.

Dengan cara seperti itu, lanjut Laporta, Barcelona masih tetap menghasilkan keuntungan meski klub-klub di Eropa dilanda krisis keuangan begitu hebat. Barca juga masih mempertahankan tradisi tidak mengomersialkan logo di seragam mereka seperti dilakukan klub-klub lain. (GL)

0 komentar:

Posting Komentar